Pada masa pembangunan di Era Reformasi ini, dimana seluruh rakyat Indonesia bertekad untuk menciptakan perekonomian yang sehat dan mandiri berdasarkan Demokrasi Ekonomi serta berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 sekaligus dengan cita-cita untuk meningkatkan kemakmuran rakyat, berikut pemerataan bagi kue ekonomi.
Perihal tersebut di atas semestinya
dijabarkan di dalam arah pembangunan ekonomi yakni terwujudnya perekonomian nasional yang mandiri dan handal berdasarkan demokrasi ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia secara selaras, adil dan merata.
Dengan demikian pertumbuhan ekonomi harus diarahkan guna peningkatan pendapatan masyarakat serta mengatasi adanya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial.
Karena itu, usaha pemulihan ekonomi seharusnya berkemampuan untuk mentranspormasikan kembali struktur perekonomian, dimana pada masa sebelum krisis pertumbuhan ekonomi Indonesia terlalu mengandalkan peran konglomerat dan iklim investasi skala besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya kurang memberikan kesempatan kepada peran produktifitas tenaga kerja dan peranan Usaha Kecil & Menengah (UKM).
Akibatnya, ketika datang masa krisis, bangsa Indonesia larut di dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan dan tidak mampu untuk segera pulih lantaran perusahaan besar milik konglomerat terjebak dalam utang yang sangat besar.
Maka pada masa pemulihan ekonomi ini, pendekatan dalam pembangunan ekonomi haruslah digeser pada penekanan akan peningkatan produktifitas, yaitu dengan investasi modal yang lebih kecil namun dapat meningkatkan hasil yang lebih besar terutama kepada pengembangan UKM (Usaha Kecil & Menengah), bahkan yang lebih dari itu adalah pengusaha kecil bawah atau pengusaha mikro.
Dalam upaya mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial tersebut terutama dampak krisis ekonomi berkepanjangan yang telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun, maka diperlukan langkah-langkah strategis dan taktis dalam mengoptimalkan potensi ekonomi yang tumbuh dan berkembang serta dimiliki sendiri oleh masyarakat.
Penggalian potensi ekonomi rakyat yang berada di dalam lingkaran usaha kecil dan menengah tersebut disadari bukanlah suatu sektor tersisa atau residual dari perekonomian nasional secara keseluruhan, melainkan sesungguhnya ekonomi rakyat inilah yang ternyata memberikan mata pencaharian hidup bagi 90 % rakyat Indonesia.
Oleh sebab itu pemulihan ekonomi nasional hendaknya tidak mendaur ulang dasar pemikiran ekonomi dan kegagalan yang mengiringinya di masa lalu. Untuk itu, Pemerintah hendaknya mempertimbangkan empat dasar kebijakan dalam membangun kembali perekonomian nasional.
- Muhammad Nur Hasan
- Pontianak, Kalbar, Indonesia
- Saya lahir di Kota Pontianak 7 Februari 1970 dari pasangan Hasan H Abdurrachman dan Halijah HM Saleh. Saya anak pertama dari lima bersaudara. Mereka adalah Nur Iskandar, Nur Masyitah, Ida Afiyanti dan Lina Warda. Saya mengecap pendidikan di MIS Imaduddin Kab. Pontianak, SMP Mujahidin Pontianak, SMA Mujaihidin dan S1 di Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Negeri Pontianak. Sejak Masih SMA sudah mulai aktif di Masjid Raya Mujahidin Pontianak dan empat tahun kemudian di angkat sebagai Sekretaris Yayasan Mujahidin hingga Sekarang tetap aktif melakukan Dakwah Masjid ilal Masjid.
CUAP UKHUWAH
Dengar & Hayatilah
I made this video playlist at myflashfetish.com
Ikhwah Online
Its Me
Murattal Buat Mu
Waktu Shalat
Teman-Teman
Rabu, Januari 28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar